8 Jurus Menguasai Blender

 

Saat ini Software Blender 3D menjadi primadona di industri CG dunia. Berbagai penghargaan internasional atas inovasi dan progress pengembangan yang pesat menyebabkan Blender 3D menjadi salah satu software 3D unggulan. Namun para pengguna baru sering kali kesulitan untuk memulai belajar Blender 3D. Buku ini akan mengulas 8 Jurus Dasar untuk Menguasai Blender 3D guna menghasilkan sebuah karya 3D dengan standar kualitas yang tinggi

Buku ini membahas banyak hal, mulai dari modelling, lighting, texturing sampai ke compositing, disertakan dengan berbagai latihan yang akan membuat anda lebih paham mengenai Blender.

0 komentar:

Watching Movie

 
 
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'gambar bergerak'). Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'. Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis.

 

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.


Film mempunyai banyak jenis genre, seperti Adventure,  Horor, Action, Drama, Thriller, Komedi, Animasi, Fantasi, Romansa.


dan ada beberapa genre yang saya sukai seperti Adventure, Fantasy, Animasi dan banyak lagi, Hobi ini cocok dilakukan ketika mood sedang down.

0 komentar:

Photography

 http://mahasiswa.upj.ac.id/wp-content/uploads/2011/11/workshop-fotografi-cangkir-kopi2.jpg

Fotografi (photography) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

http://bluehorizonphotography.co.uk/wp-content/uploads/2014/01/Photography.jpg

Dan Fotografi pun masuk kedalam daftar Hobi Saya selain hobi-hobi sebelumnya. Tapi hobi yang satu ini tidak begitu sering dilakukan. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVn9rLNyvCKcNoyVKjsc_6CJlhqemHBQE572AS_yQUiozvEGdi5umHuSIp2KW7s3k-o07kyEfmkQ87kfxFXwzy_6Vcdqz92Duxj1CEKnoK3oHHL6jBxUsYSycWl2639X0I8lHArtfUAYo/s1600/high_speed_4.jpg

Melihat karya-karya Fotografer Profesional, disanalah awal tercatatnya Fotografi dalam Daftar Hobi saya.

0 komentar:

Animasi NegeriKu

http://kepakgaruda.files.wordpress.com/2010/08/garuda03-1440x1152.jpg 

Sesuai dengan judul, Posting kali ini akan menampilkan beberapa Karya Anak Bangsa yang cukup menginspirasi bagi para Animator Muda untuk terus berusaha dan berjuang dalam memajukan Animasi di Indonesia.

1. Yang pertama datang dari Bandung, Studio Kampoong Monster dengan judul Vienetta : Negeri Terakhir,  proyek film ini masih dalam proses. ini dia Trailernya :


2. Yang kedua adalah Animasi yang dibuat 2D berjudul Loh Jinawa, menceritakan 2 Orang Anak dalam Sebuah Dunia Sayur & Buah. Film Animasi ini pun masih dalam pengerjaan. Mari kita simak trailernya...


3. Yang ketiga menceritakan tentang perjuangan Indonesia dimasa lalu tepatnya 10 November 1945 di Surabaya. Animasi ini diproduksi oleh MSV Pictures dengan judul : BATTLE OF SURABAYA - There is no glory in war!

Itulah 3 dari banyak Animasi buatan Anak Bangsa yang patut diacungi jempol.

0 komentar:

Starting From Trying


Bermula dari keingintahuan mengenai Dunia Animasi akhirnya saya bertemu dengan perangkat lunak ini, awalnya hanya ingin tau proses pembuatan Animasi namun pada akhirnya saya terjerumus kedalamnya... haha... yang akhirnya menjadi Hobi.

 http://www.blender3d.org/e-shop/images/cgc_animkit_ss_01.jpg


Tidak hanya itu, beberapa karya yang dibuat menggunakan Perangkat Lunak Blender ini menghipnotis saya untuk lebih mendalaminya, inilah beberapa Animasi yang menginspirasi yang dibuat dengan software Blender :

SINTEL



TEARS OF STEEL



BIG BUCK BUNNY




0 komentar:

Rini & Ronny

Rini Sugianto & Ronny Gani, siapakah mereka berdua...?
Mereka adalah dua dari banyak animator Indonesia yang sukses di dunia animasi luar negeri.

Melihat film animasi buatan anak negeri yang tayang di tv, sebenarnya animator Indonesia tidak kalah saing dengan animator luar. lihat saja garapan mereka untuk event festival animasi ataupun orderan dari klien untuk iklan produk mereka. Hanya saja tidak semua agensi mau mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Lihat saja film-film kolosal yang tayang di tv nasional, pemeran utama naik naga yang gerakannya masih kaku, serta kualitas rendering yang terkesan dibikin apa adanya. Para animator itu dikejar deadline dimana film tayang hampir setiap hari. Lantas apakah animator Indonesia bisa membuat karya yang diakui secara internasional? Sangat bisa!. Ronny dan Rini contohnya.


Rini Sugianto

Rini Sugianto, animator perempuan yang bekerja di perusahaan milik sutradara Peter Jackson, WETA Digital, di Selandia Baru, karir pertamanya Rini ikut terlibat dalam pengerjaan film ‘Hobbit: the Desolation of Smaug’ yang baru saja dirilis. Sebelum film sekuel ini, ia juga terlibat penggarapan film Hunger Games: Catching Fire , Iron Man 3, The Avengers , The Adventures of Tintin dan Planet of the Apes.

Perempuan lulusan S2 jurusan animasi dari Academy of Art di San Francisco ini menuturkan bahawa sekitar 1200 karyawan WETA Digital ikut terlibat di film kedua The Hobbit ini. Ia mengaku menghabiskan waktu enam bulan untuk pengerjaan yang ia kerjakan yakni dibagian dragon (smaug), dengan waktu bekerja hingga 90 jam seminggu. Sebagaimana dilansir VOA Indonesia, setelah berhenti kerja di WETA Rini ingin mengembangkan program mentoringnya. Dimana ia ingin mengadakan program beasiswa bagi orang-orang yang kurang mampu, namun tertarik untuk belajar animasi dengannya. Selain itu perempuan 33 tahun ini juga ingin mengadakan workshop animasi di kota-kota di Indonesia.

Ronny Gani

Ronny Gani, salah satu animator yang ikut berpartisipasi dalam film ‘Pasific Rim’ yang tayang beberapa bulan lalu. Ronny kerja di di Industrial Light & Magic, di Singapura, anak perusahaan Lucas Film Group,  tepatnya di bagian visual effect, dimana membuat gerakan karakter animasi bisa serealis mungkin. Sebelumnya sarjana S1 Arsitektur UI ini pernah terlibat pula dalam penggarapan ‘The Avengers’ tahun 2012 kemarin, dimana ia dan rekan kerjanya di grup Industrial Light & Magic itu mengerjakan bagian akhir yakni di konfilk, dimana alien mulai menginvasi bumi.


Perjalanan kedua animator Indonesia di luar negeri tersebut bisa menjadi contoh sebenarnya animator dalam negeri itu sebenarnya punya skill yang tidak kalah saing. Kendala yang biasa dihadapi yakni kurangnya apresiasi baik itu dari pemerintah maupun dari masyarakat. Selama ini yang saya tangkap, masyarakat umumnya kurang begitu menganggap profesi animator pekerjaan yang menjanjikan. Semoga kedepannya animator Indonesia bisa diakui di negeri sendiri. Diakui sepenuhnya dari sisi kreativitas dan karir dengan pendapatan menjanjikan. Semoga!.

0 komentar:

Walter Elias Disney

Siapa yang tidak tahu dengan Tokoh Mickey Mouse...? atau Donald Duck (Donal Bebek)...? pasti dari orang tua sampai anak kecil pun tau atau setidaknya pernah mendengar nama tersebut.

Ya, kedua tokoh ini memang sudah tidak asing ditelinga masyarakat dunia terutama dikalangan para pecinta Animasi.

Tapi, tahukah anda siapa orang kreatif yang menciptakan dua karakter tersebut...?

http://perilakuorganisasi.com/wp-content/uploads/2012/01/waltdisney.jpgWalter Elias Disney atau yang lebih dikenal sebagai Walt Disney adalah pencipta dua karakter tersebut dan tentunya tidak hanya dua karakter tersebut, masih banyak karakter-karakter lain yang telah diciptakan oleh Walt Disney yang sama populernya.

Walt Disney Adalah produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada abad ke-20. Sebagai pendiri Walt Disney Productions (bersama Roy O. Disney), Disney menjadi salah satu produser film paling terkenal di dunia. seorang penerbit film tersohor di dunia. Perusahaan yang didirikannya, kini dikenal sebagai The Walt Disney Company, kini memiliki pendapatan tahunan sekitar $ 35 miliar.

Perjalanan Hidup Walt Disney

Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada.

http://todaybisnis.com/wp-content/uploads/2013/08/todaybisnis-Pelajaran-Berharga-dari-Walt-Disney-Entrepreneur-Harus-Selalu-Ingin-Tahu.jpg

Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu. 

Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.  

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.

Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.

KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”

Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.

Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua.

Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.
Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

Itulah kisah seorang Walt Disney dalam mewujudkan mimpinya, mudah-mudahan catatan ini bisa menginspirasi anda semua.

"ALL OUR DREAMS CAN COME TRUE IF WE HAVE COURAGE TO PURSUE THEM"
- Walter Elias Disney

0 komentar:

Drawing is Art

Masih tentang seni, kali ini Seni Menggambar...



Menurut Wikipedia, Menggambar adalah kegiatan kegiatan membentuk imaji, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar.

Kebanyakan karya dengan cara menggambar adalah representasi dari ingatan atau imajinasi seorang juru gambar. Subjek ini bisa berupa tampilan realistis dalam kehidupan sehari-hari seperti potret, setengah realistis seperti karya-karya sketsa, atau yang benar-benar mementingkan gaya gambar seperti kartun, karikatur, atau gambar abstrak.

Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam menggambar yaitu menggaris, hatching, scribbling, stippling, dan blending.

Sejarah

Manusia diketahui telah berusaha membuat karya drawing sejak masa prasejarah. Kegiatan ini kemudian menyebar di Eropa sejak tahun 1400an seiring berkembangnya penggunaan kertas. Sejak saat itu, setiap abad telah menghasilkan karya-karya drawing hebat.

Garis-garis drawing dengan penggunaan sanguine oleh Leonardo da Vinci.
Perupa yang terkenal dengan teknik menggambar pada tahun 1400an hingga 1500an antara lain Leonardo da Vinci, Albrecht Dürer, Michelangelo, dan Raphael. Selama 1600an adalah Claude, Nicolas Poussin, Rembrandt, dan Peter Paul Rubens. Pada 1700an, karya-karya terkenal dibuat oleh Jean-Honoré Fragonard, Francisco Goya, Giovanni Battista Tiepolo, dan Antoine Watteau. Pada tahun 1800an adalah Paul Cézanne, Jacques Louis David, Edgar Degas, Theodore Gericault, Jean Ingres, Odilon Redon, Henri de Toulouse-Lautrec, dan Vincent Van Gogh. Pada era 1900an karya-karya terbaik dibuat oleh Max Beckmann, Willem De Kooning, Jean Dubuffet, Arshile Gorky, Paul Klee, Oscar Kokoschka, Jules Pascin, Pablo Picasso, dan Jackson Pollock.




Seiring berkembangnya Teknologi di dunia Modern ini, kegiatan menggambar bisa pula dilakukan dengan sentuhan penuh alat-alat komputer dan dukungan perangkat lunak grafis yang beragam.

1 komentar:

Kesenian Korek Api


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRh0uvZ63BiZovqPqjlfDacU1MF8r_XIwHBid_Dni-dgu85_U4nBnUQOWpHvBCTY6IycmSqzH99hSuizjXbxjRKpTAql_UvZ0wdPIn5GzxAlhSJL5r7wPR7J0W0JhA3Ik85XPqZZ391Ww/s1600/222853_patung-korek-api_663_382.jpg

        Tidak hanya kertas yang bisa dibuat menjadi kesenian yang bernilai tinggi. Masih banyak barang yang awalnya biasa saja, menjadi bernilai ketika disentuh oleh tangan seorang seniman, salah satunya yaitu Korek Api.

        Seni membuat model dari korek api atau yang memiliki nama populer Matchstick Model ini menggunakan bahan dasar korek api dalam pembuatannya, baik itu berupa Bangunan, Patung, Miniatur dan lain-lain. Seni ini pun mulai pupoler dikalangan para pecinta kerajinan.

        Seiring perkembangannya, saat ini Matchstick Model sudah tidak lagi menggunakan korek api biasa melainkan menggunakan korek api khusus yang sudah banyak dijual di toko-toko seni dan kerajinan.

Inilah beberapa kerajinan yang berbahan dasar dari korek api : 


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1wFR7curaxm5uRwVibghsvxMWu4qV4ZDRgYjMXSMss636_l3t1po3ZwSSlxcYlwlzX2wlN6gu6xWNy0ceJ9rcGF-D7FhGQSgELg-SLahBxjrukhnG0sn89MUaP4ag471t-zS5FXWcFqA/s400/matchstick-model+8.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxkJhEKh1RHpZYZU6eD0P-e4FyiJw98FZO29HGzWGDW-rtdBFXt2CzEmQd-fLJzjGlmcwUVu4j6MgYWDlxjvDlwfqozo3Bv8uEHW7URMJ74VhCwGfWHzlIX4L09evaUpIsqFFOrdPKHMaN/s400/Most+Amazing+Matchstick+Art+Photos+%252814%2529.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifROzsh88K8wb3FzJX1R55jtUYGS3BAi1K6097z7M_XCgu3om3_okBBuEAcVK5Be6beJrAO1Y1k3luJhO6zkVqpXrvQbOmOoWH9_Xk2HSMfoFYWuYhTRM9tf1Z5TMq7KObIUQLY1Wl1Bo/s400/matchstick+8.jpg

Dari sini terlihat sangat jelas bahwa Seni tidak terbatas oleh apapun karena... 
"Seni adalah Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain..."

0 komentar:

About Papercraft

http://fc04.deviantart.net/fs70/f/2013/118/5/a/iron_man_mark_xlii_papercraft_by_suraj281191-d63cjxf.jpg

Papercraft adalah pengembangan dari origami (seni melipat kertas di Jepang). Bedanya papercraft dengan origami adalah jika origami adalah seni melipat kertas dengan menggunakan 1 lembar kertas sementara papercraft adalah seni merakit kertas dari beberapa lembar kertas menggunakan beberapa teknik seperti menggunting, melipat, mengelem, dan membentuk kertas. Julius Perdana, seorang seniman papercraftmembagi pengetahuan dan informasi mengenai seni kertas ini.
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ8aJNQxBWa9ADUBwABWkyLgqF_9eHNL_SxJVz0eZuZ3HLdF65Szw
Aslinya bernama 3D Papercraft, tapi lantas biasa disebut papercraft saja. Papercraft adalah kerajinan kertas yang berbentuk 3 dimensi. Kemudian berkembanglah berbagai macam sebutan mengenai hobi dan seni kerajinan ini, tetapi bila dicermati ada pengelompokkan terhadap papercraft, yakni dari minat dan audiensnya. Papertoymerupakan perkembangan dari vinyl toys yang merupakan salah satu hasil dari urban art, grafitti dan street art. Vinyl toys dibuat oleh seorang seniman urban yang berupa wujud 3 dimensi dari karakter rekaan mereka sendiri, biasanya berbentuk sederhana dengan menekankan pada seni grafis yang dituangkan pada bidang 3 dimensi tersebut. Obyek yang dibuat papercraft secara general meliputi hampir semua benda yang ada di dunia, miniatur dalam bentuk kertas, ada yang kendaraan, bangunan, manusia, binatang, karakter game, film bahkan makanan juga dibuat papercraftnya.
Kemudian ada lagi yang namanya paper model. Paper model adalah turunan dari scale model, yaitu model dari benda asli dengan skala dan tingkat kemiripan yang mendekati aslinya. Maka itu paper model dapat sangat detail sekali baik bentuk 3 dimensinya maupun warnanya atau grafisnya. Jika kita melihat maket sebuah bangunan yang terbuat dari karton itu dapat disebut paper model ataucard model. Semuanya itu termasuk di dalam papercraft.
Sejarah Perkembangan Papercraft
Menurut Wikipedia, sejarahnya dimulai dari paper model, berupa kendaraan perang atau bangunan pada tahun 1940an, di Amerika Serikat, Inggris dan Eropa. Lalu sangat berkembang di Jepang sampai muncul genre baru selain paper model, yaitu di sebut pepakura, miniatur dari kertas tapi tanpa skala. Tidak melulu bangunan dan kendaraan, tapi juga manusia, binatang bahkan makanan. Tahun 2000an muncul genre baru lagi yaitu papertoys.
Fungsi Papercraft
Selain sebagai hiasan rumah Anda, ternyata papercraft juga bisa untuk meningkatkan kreatifitas anak ataupun Anda sendiri. Selain itu papercraft juga melatih kesabaran serta tingkat kontrol emosi dan melatih tingkat stress Anda. Semakin sering mengerjakan papercraft maka semakin kreatif pikiran Anda dan semakin terjaganya kestabilan emosi Anda.
Perlengkapan yang butuhkan untuk membuat papercraft:
1. Gunting : alat dasar dalam membuat papercraft
2. Tracer : Alat ini digunakan untuk membuat pola tekukan sehingga kertas mudah dilipat.
3. Cutter : Alat untuk memotong bagian pola
4. Stylus cutter / Cutter pen : fungsi ini sama dengan cutter, hanya saja Stlyus cutter bentuknya seperti pen, dan pisaunya kecil, bagus untuk memotong bagian yang kecil
5. Cutting mat : alat untuk menjaga keawetan mata pisau cutter, dan berguna sebagai alas cutter
6. Lem : ada banyak jenis lem, tetapi yang paling disarankan yaitu : lem UHU, FOX, dan super glue
7. Printer : untuk print pola papercraft, disarankan memakai printer laser, karena warnanya lebih bagus dan tidak cepat pudar.
8. Kertas khusus : kertas yang disebut bukan kertas biasa, kertas yang digunakan harus mempunyai ketebalan yang cukup tebal, agar dapat menciptakan tekukan yang bagus.
Kertas – kertas yang di digunakan dalam papercraft diharuskan mempunyai ketebalan yang berkisar dari 100gr – 200gr keatas. Berikut adalah jenis-jenis kertasnya :
* InkJet Paper
* Silky Photo Paper
* Glossy Photo Paper
* Premium Glossy Photo Paper
* Matte Photo Paper
* Briefcard Paper
* Concorde Paper

0 komentar: